Menteri Kesehatan Belgia, Frank Vandenbroucke, menyebut situasi pandemi virus Corona (COVD-19) di ibu kota Brussels dan wilayah Wallonia ‘mendekati sebuah tsunami’. Penularan Corona di kedua wilayah itu juga disebut sebagai yang terburuk di kawasan Eropa saat ini.
Seperti dilansir CNN dan The Guardian, Selasa (20/10/2020), klaim itu disampaikan Vandenbroucke saat membahas situasi pandemi terkini di Belgia dalam wawancara dengan televisi setempat.
“Kita menjadi wilayah paling terdampak di seluruh Eropa. Kita sangat dekat dengan sebuah tsunami … sehingga kita tidak lagi bisa mengendalikan apa yang terjadi. Saat ini, kita masih bisa mengendalikan apa yang terjadi, tapi dengan kesulitan dan tekanan luar biasa,” sebut Vandenbroucke.
“Jika situasi ini terus meningkat, jumlah rawat inap juga akan meningkat sehingga kita harus menunda lebih banyak perawatan non-COVID, yang juga sangat berbahaya,” imbuhnya.
“Situasi kesehatan di Wallonia dan di Brussels merupakan yang paling buruk dan paling berbahaya di seluruh kawasan Eropa,” tegas Vandenbroucke.
Diketahui bahwa Belgia sekarang masuk dalam daftar 10 negara yang saat ini paling terdampak virus Corona menurut Johns Hopkins University (JHU), yang data penghitungannya menjadi acuan global.
Menurut JHU, Belgia kini menempati posisi ketiga untuk jumlah kematian tertinggi per 100 ribu orang akibat Corona, dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Belgia berada di bawah San Marino dan Peru untuk jumlah kematian tertinggi per 100 ribu orang.
Secara total, menurut data JHU, Belgia saat ini mencatat 230.480 kasus Corona, dengan 10.443 kematian.
Vandenbroucke menyerukan kepada seluruh warga Belgia untuk melindungi diri mereka dan kerabat mereka dari ancaman Corona. Dia menegaskan bahwa epidemi ini ‘bukan salah siapa-siapa, namun memperbaiki situasi menjadi tugas setiap orang’.
“Ada satu pesan untuk publik: Lindungi diri Anda, lindungi orang-orang tercinta, agar tidak terkontaminasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Vandenbroucke membela kebijakan pemerintah untuk menerapkan jam malam mulai tengah malam dan bukan lebih awal. Ditegaskan Vandenbroucke bahwa pemerintah Belgia ‘tidak ingin membuat kehidupan menjadi semakin mustahil’.